3622t copy
| SELAMAT DATANG DI 41nktea.blogspot.com | | TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA |

Januari 22, 2012

EMOSI

Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- [varian eks-] 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam..
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.
Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.
Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

Kalaw Anda mampu mengendalikan marah [emosi] adalah kunci kebaikan. Sehingga nabi saw menekankan laa taghdhab [jangan marah] kepada sahabatnya.

Cara terbaik untuk merespons emosi khususnya emosi marah adalah dengan mengeluarkannya dengan cara yang baik dan santun atau bicara baik2 dengan orang yang membuat kita kesal..

Misalnya Anda kesal dengan orang A, maka Anda harus menyampaikan pada orang itu bahwa Anda tidak suka dengan tindakan dia, tapi dengan cara yang halus, santun dan bukan marah-marah. Jangan melemparkan emosi kesal Anda pada orang lain, karena itu tidak menyelesaikan masalah. Jika sekiranya Anda tidak mungkin menyampaikannya, misal dia adalah Pacar/Istri/ orang yang punya jabatan tinggi, maka lakukan sending love. Tetap bersikap baik pada dia sambil mendoakan dia hal-hal yang baik, semoga dia berubah dan berkah, atau berdoa untuk diri sendiri semoga mendapatkan hal2 baik. Jangan Anda malah mendoakan yang jelek-jelek karena itu akan jadi emosi yang negatif untuk diri Anda sendiri.




Menahan Emosi

Emosi dan perasaan trauma yang tidak ditangani dengan baik, lama-lama dapat menumpuk pada bagian tubuh dan berpotensi menimbulkan penyakit. Ini karena orang yang emosinya kacau otomatis imun tubuhnya turun, napas berantakan, suhu tubuh naik, depresi atau terlihat lebih tua, juga emosi negatifnya lama-lama menumpuk di bagian-bagian tubuh lain.
Berikut beberapa penyakit yang berhubungan dengan emosi:
1. Alergi, karena penyangkalan akan kekuatan dan kemampuan diri.
2. Radang sendi, karena perasaan tidak dicintai, ditolak dan perasaan dikorbankan.
3. Demam, karena perasaan marah yang tidak mampu diekpresikan.
4. Ginjal, karena kekecewaan, perasaan gagal, rasa malu yang ditekan.
5. Maag, karena takut, cemas, perasaan tidak puas pada diri sendiri.
6. Penyakit paru-paru, karena putus asa, kelelahan emosional, luka batin.
7. Sakit punggung, karena ketakutan akan uang, merasa terbebani.
8. Sakit pinggang, karena rasa tidak dicintai, butuh kasih sayang.
9. Jantung, karena rasa kesepian, merasa tidak berharga, takut gagal dan marah.
10. Kanker, karena kebencian terpendam atau makan hati yang menahun.
11. Diabetes, karena keras kepala, tidak mau disalahkan.
12. Glaukoma, karena tekanan dari masa lalu dan tidak mampu memaafkan.
13. Jerawat, karena tidak menerima diri sendiri, tidak suka pada diri sendiri.
14. Pegal-pegal, karena ingin dicintai dan disayangi, butuh dipeluk dan kebersamaan.
15. Obesitas, karena takut, ingin dilindungi, kemarahan terpendam, tidak mau memaafkan.
16. Mata minus, karena takut akan masa depan.
17. Mata plus, karena tidak mampu memaafkan masa lalu.

Orang yang emosinya tenang, apapun yang dilihatnya lebih jelas. Bila Anda punya masalah lalu dibawa ibadah, mau sujud beribu-ribu kali kalau emosi Anda belum tenang akan percuma..

Thank's bagi yg mau baca…  [.] [.] v & love 
By © YOEL COMPUTER Read More...

Januari 18, 2012

Mengurus Anak Yatim


Assalamualaikum wr wb ...
Anak yatim adalah anak lelaki atau wanita yang tidak mempunyai ayah -walaupun dia mempunyai ibu- sementara dia belum balig (Kitab Al-Yatim karya Dr. Abdul Hamid As-Suhaibani). Karenanya status ‘yatim’ dari seorang anak yang ditinggal mati ayahnya akan hilang dengan sendirinya ketika dia balig. Demikian pula anak yang ditinggal mati ibunya bukanlah yatim. Juga anak yang ditinggal mati ayahnya sementara dia sudah balig. Dan bukan pula termasuk yatim, anak yang belum balig yang ditinggal pergi oleh ayahnya (bukan ditinggal mati).
Jika kita melihat definisi yatim di atas, kita sudah bisa mengetahui apa hikmah disyariatkannya mengasuh anak yatim, yaitu karena mereka adalah anak-anak yang lemah serta kekurangan karena tidak adanya ayah yang bisa menafkahi dan melindungi mereka. Jika Islam mensyariatkan kepada setiap orang tua untuk berbuat baik kepada anak wanita mereka karena alasan yang kami sebutkan pada artikel sebelumnya, maka tentunya lebih disyariatkan lagi untuk berbuat baik kepada anak yatim, karena keadaan mereka lebih butuh pengasuhan dan perlindungan daripada yang dibutuhkan oleh anak wanita.
Karenanya, sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam menjanjikan orang yang mengasuh anak wanitanya dengan baik bahwa dia akan bersama beliau di surga, maka dalam hal ini beliau juga menjanjikan kepada setiap pengasuh anak yatim bahwa dia akan dekat dan bersama dengan beliau di dalam surga. Sebaliknya, Islam mengharamkan untuk berbuat kasar dan membentak anak yatim tanpa ada alasan yang sangat kuat.
Kemudian, dalam hadits Abu Hurairah di atas terdapat tambahan faidah yang tidak terdapat dalam hadits Sahl bin Sa’ad sebelumnya, yaitu bahwa keutamaan ini mencakup setiap orang yang mengasuh anak yatim, baik itu anak dia sendiri (dalam hal ini ibunya) maupun anak dari orang lain. Dan juga berlaku umum baik anak yatim itu bukan kerabat apalagi jika dia termasuk dari karib kerabat, maka tentunya pahalanya jauh lebih besar.

Hadis shahih Muslim no 2503
Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw bersabda, “Orang-orang yang bertanggung jawab mengurus anak yatim, baik dari keluarganya sendiri atau tidak, maka aku dan dia seperti ini kelak di surga.” Dan beliau memberi isyarat dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengah (yang artinya berdekatan).
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ {9}9

Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. (adh Dhuhaa 93:9)
Semoga bermanfaat 
Wassalamualaikum wr wb


Read More...